Terungkap! Segini Utang Guru SD yang Bunuh Diri Bareng Istri-Anak di Malang
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater,
ataupun klinik kesehatan mental.
Fakta baru terungkap di kasus tewasnya guru SD di Malang, WE (44) yang bunuh diri bersama istri dan anaknya. Polisi mengungkap besaran utang yang dimiliki WE hingga membuatnya nekat mengakhiri hidup. Hasil penyelidikan polisi, beban utang yang dimiliki WE mencapai puluhan juta Rupiah.
“Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi yang kita periksa untuk kisaran utang, saya mohon maaf hanya bisa menyampaikan capai puluhan juta Rupiah,” ujar Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat.
Kisaran beban utang yang dimiliki guru SD negeri di Kota Malang tersebut, diperoleh penyidik dari sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan.
“Intinya ada beberapa saksi yang menyampaikan bahwa yang bersangkutan punya utang kepada dirinya (saksi) kurang lebih seperti itu,” terang Gandha.
Menurut Gandha, beban kewajiban keuangan yang dimiliki WE diduga memicunya untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.
“Itu sementara menjadi motif, yakni adanya kewajiban keuangan yang dimiliki oleh Pak WE. Sebelumnya juga disampaikan bahwa tidak sanggup membayar, sesuai keterangan saksi yang kita dapatkan,” tuturnya.
Pendalaman yang dilakukan polisi juga menemukan bahwa utang yang dimiliki WE bersumber dari perorangan. Bukan berasal dari pinjaman online.
“Utang di perorangan, tidak ada arah ke koperasi atau pinjol tidak ada,” jelasnya.
Gandha juga mengajak semua pihak untuk bisa mendukung pemulihan psikologis dari AKE (12), anak korban yang ditemukan hidup. Agar, putri sulung dari korban itu, bisa cepat melalui masa trauma pascakejadian tragis tersebut.
“Saya juga minta tolong kepada rekan-rekan media dan rekan-rekan lainnya, agar bisa mendukung saudari K (AKE) ini bisa melanjutkan kehidupannya kembali. Seperti bisa bersekolah kembali, berinteraksi dengan kawan-kawannya dan tidak terlalu larut dalam kesedihan,” harap Gandha.
AKE yang duduk di bangku kelas 7 SMP saat ini disebut tinggal bersama neneknya di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
“Saudara K (AKE) bersama nenek ibu dari korban SK. Kondisinya tentunya sedih, mudah-mudahan tidak ada depresi karena yang hanya bisa mengatakan itu kan psikolog harus dilakukan assesment. Saya juga mendapatkan laporan bahwa pagi tadi Pak Bupati dan ibu, hadir untuk memberikan support tentunya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, satu keluarga ditemukan tewas diduga bunuh diri di rumahnya Gang Sunan Bonang, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Ketiga korban merupakan ayah, ibu, dan satu anak perempuan.
Mereka adalah WE (44), kemudian istrinya SU (40), dan salah satu putri kembarnya berinisial RY (12). Sedangkan satu anak lain berinisial AKE (12), ditemukan selamat dan sudah mendapatkan pendampingan.
baca juga : rasis wisata thailand bermasalah tolak turis korban tabrakan dan berakhir tewas