Little Town Hero

Awalnya diperkenalkan sebagai proyek “Town” melalui Nintendo Direct beberapa tahun lalu, game yang dikembangkan oleh GameFreak, kreator seri Pokemon, kini telah selesai dan tersedia di platform Nintendo Switch. Mengusung nuansa RPG yang kuat dengan elemen petualangan, mampukah Little Town Hero mencapai kesuksesan seperti seri Pokemon.

Alur Cerita

Di sebuah desa terpencil, tinggal seorang anak laki-laki bernama Axe. Desa tersebut melarang penduduknya meninggalkan wilayahnya untuk alasan apapun, dan satu-satunya pintu keluar dijaga ketat. Namun, sebagai pemuda yang berjiwa petualang, Axe memiliki keinginan kuat untuk meninggalkan desa dan melihat dunia luar. Suatu hari, desa itu dikejutkan dengan kemunculan monster yang membuat warga panik karena mereka tidak pernah menyangka akan adanya ancaman seperti itu.

Dari mana asal monster tersebut? Apakah Axe berhasil meninggalkan desanya?

Adventure Little Town Hero

Seperti yang sudah kita ketahui, GameFreak adalah pengembang yang secara konsisten membuat game Pokemon RPG. Namun, kali ini mereka menghadirkan karya berbeda di luar franchise Pokemon, yaitu Little Town Hero. Dalam game ini, kamu berperan sebagai seorang pemuda bernama Axe yang tinggal di desa terpencil dan bermimpi suatu hari bisa menjelajahi dunia luar. Satu-satunya akses keluar dari desa adalah pintu kastil yang dibangun untuk melindungi penduduk dari monster di luar sana.

Seperti dalam game JRPG pada umumnya, kamu dapat menjelajahi desa dengan berjalan kaki, berbincang dengan NPC, dan melanjutkan alur cerita. Di tengah rasa frustasinya, Axe bertemu dengan seorang prajurit tua bernama Angard yang bersedia melatihnya untuk bertarung.

Selama pelatihannya, secara tidak sengaja Axe melukai Angard. Tidak lama kemudian, seekor monster tiba-tiba muncul di tengah kota tanpa peringatan. Sebagai pemuda yang ingin melindungi desanya, Axe merasa tidak punya pilihan selain menghadapi monster tersebut. Dari sini, petualangan Axe dimulai!

kamu juga dapat berinteraksi dengan NPC untuk mengerjakan misi sampingan yang terpisah dari cerita utama. Menurut kami, misi sampingan di game ini patut dikejar karena memberikan hadiah menarik, seperti membuka karakter baru yang bisa muncul dalam pertempuran, serta Eureka Points yang bisa digunakan untuk meningkatkan Skill Tree.

Little Town Hero

Battle Little Town Hero

Salah satu hal paling unik dan menarik dalam game ini adalah sistem pertarungannya. Meskipun menggunakan sudut pandang mirip dengan game Pokemon, cara mengeksekusi perintahnya sangat berbeda. Pemain tidak memilih perintah dasar seperti Attack, Item, Defend, atau Run, melainkan harus menggabungkan ide-ide yang ada menjadi satu perintah yang akan dijalankan.

Ide-ide ini disebut Izzits, yang terbagi menjadi tiga jenis: merah untuk perintah ofensif, kuning untuk defensif, dan biru untuk efek khusus. Menggabungkan Izzits akan menghasilkan perintah baru yang disebut Dazzits, lengkap dengan atribut serangan dan pertahanan.

Selama pertempuran, kamu harus bersaing menggunakan Dazzits. Dazzit dengan angka serangan lebih besar dari pertahanan lawan akan menang. Dazzit ofensif hanya bisa digunakan sekali per giliran, sementara Dazzit defensif dapat digunakan berkali-kali. Untuk mengurangi kesehatan lawan dan harus menghancurkan semua Dazzit lawan dan menggunakan Dazzit merah di akhir giliran untuk menang.

Setiap akhir giliran, akan muncul papan peta yang mengharuskan kamu memilih titik untuk berpindah. Terkadang, ada karakter yang bisa bergabung dengan memberikan kerusakan tambahan pada musuh. Awalnya, sistem ini mungkin terasa kompleks, tetapi seiring waktu, kamu akan mulai memahaminya dan menikmati aspek taktiknya.

Namun, ada satu aspek yang kurang kami sukai: perolehan Izzits yang acak setiap giliran, yang membuat kemenangan sangat bergantung pada keberuntungan. Terkadang, Izzits yang kamu dapatkan tidak sebanding dengan musuh, membuatnya sulit untuk menang. Selain itu, satu pertarungan bisa berlangsung lama, tergantung pada seberapa tebal HP lawan.

Visual

Dari segi visual, game ini memang terlihat menarik pada pandangan pertama. Kombinasi warna cerah yang menghiasi lingkungan dan karakter akan memanjakan mata kamu. Namun, ada kekurangan yang membuat tampilannya kurang sempurna, seperti animasi serangan karakter yang monoton, terlepas dari perintah yang dipilih. Selain itu, Kamu akan sering menemukan model karakter NPC yang sama muncul berulang kali, sehingga aset terasa terbatas.

Audio

Aspek suara mungkin menjadi bagian terbaik dari game ini. Meskipun tidak banyak variasi karena area eksplorasinya yang terbatas, setiap kota memiliki lagu tema yang mencerminkan suasananya. Musik dalam game ini diciptakan oleh komposer terkenal Toby Fox, yang sebelumnya mengerjakan game Undertale, dan berhasil menangkap suasana ceria yang sejalan dengan presentasi visual bergaya kartun.

Tidak hanya itu, efek suara yang mengiringi interaksi antar karakter dan pertarungan dengan monster juga terasa sangat menyenangkan. Sayangnya, percakapan antar karakter di game ini tidak dilengkapi dengan sulih suara, sehingga setiap dialog terdengar seperti orang yang hanya bergumam.

Kamu mungkin mengharapkan sebuah game RPG dengan cerita epik dan gameplay yang adiktif sekaligus menghibur. Namun, Little Town Hero mungkin bukan pilihan yang tepat, karena setelah bermain lebih lama, game ini ternyata tidak sehebat yang terlihat di trailer. Di luar presentasi audio dan visual yang menarik, aspek dasar gameplay-nya patut dipertanyakan karena ide-ide inovatif dari pengembang tidak dieksekusi dengan baik.

Pengalaman GameFreak dalam mengembangkan game Pokemon di masa lalu ternyata tidak menjamin kualitas Little Town Hero. Meskipun ide dan konsep dasar game ini sangat menarik dan unik, eksekusinya jauh dari sempurna. Jika seri ini diberi kesempatan kedua, mungkin GameFreak dapat memperbaiki aspek fundamental gamenya di masa mendatang.

By kencurr